PUNCA.CO – Yayasan Bantuan Hukum Anak (YBHA) Peutuah Mandiri mencatat telah menangani sebanyak 251 kasus sepanjang tahun 2024. Kasus perceraian lebih mendominasi
“Kasus perceraian menempati posisi tertinggi, diikuti oleh kasus pelecehan seksual yang sebagian besar terjadi di lingkungan terdekat korban,” Direktur YBHA Peutuah Mandiri, Rudy Bastian, ujar Rudy, Sabtu (21/12/2024).
Rudy menjelaskan, kasus perceraian dipicu oleh berbagai faktor, seperti perselingkuhan, masalah ekonomi, narkoba, penelantaran keluarga, poligami tanpa persetujuan istri, dan faktor lainnya.
Sementara itu, pelecehan seksual yang melibatkan anak dan perempuan kerap dilakukan oleh orang terdekat, seperti anggota keluarga, teman, atau kerabat.
“Pelecehan ini terjadi melalui berbagai modus, mulai dari bujuk rayu hingga pemaksaan untuk melakukan hubungan badan,” tambahnya.
Rudy mengungkapkan bahwa anak-anak dari keluarga yang mengalami perceraian (broken home) rentan menghadapi berbagai masalah, seperti pelecehan, penelantaran ekonomi, hingga kurangnya kasih sayang orang tua.
Kondisi ini sering berdampak buruk pada pendidikan dan kesehatan mental anak.
“Anak-anak yang kurang perhatian berpotensi besar terjerumus dalam pergaulan buruk dan berbagai masalah sosial lainnya,” jelas Rudy.
Kasus yang ditangani YBHA Peutuah Mandiri tersebar di 14 kabupaten/kota di Aceh, meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Nagan Raya, Langsa, dan Aceh Timur.
“Namun, ini hanya sebagian dari kasus yang terjadi, masih banyak kasus lain yang juga ditangani oleh lembaga pemerintah maupun organisasi masyarakat lainnya,” ujar Rudy.
