PUNCA.CO – Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, akhirnya mengakui bahwa dirinya sempat memukul Kepala Dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Yayasan Pionir di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kamis (30/10/2025).
Pengakuan itu disampaikan Hasan Basri saat dikonfirmasi awak media usai beredarnya kabar dugaan kekerasan terhadap petugas dapur MBG di wilayah tersebut.
“Kemarin saat sidak kita temukan makanan yang tidak standar dan layak dikonsumsi anak-anak. Ada aduan diberikan kacang dan pisang busuk kepada anak-anak,” ujar Hasan Basri, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Diduga Pukul Petugas Dapur MBG, Wakil Bupati Pidie Jaya Terancam Dilaporkan ke Polisi
Hasan mengaku tindakannya dilakukan secara spontan karena emosi setelah melihat kondisi dapur dan kualitas makanan yang dinilai tidak sesuai standar. Ia mengatakan, saat inspeksi mendadak (sidak), dirinya menemukan nasi dalam keadaan dingin dan keras, yang menurutnya tidak layak disajikan kepada anak-anak penerima manfaat program tersebut.
“Tadi kita sidak dan ditemukan makan keras, dingin. Seharusnya nasi saat sudah masak ditempatkan pada kuali besar atau tempat yang bersih, biar nasi tidak keras saat sampai kepada anak-anak,” katanya.
Menurut Hasan, temuan tersebut diperparah dengan ketidakhadiran Kepala Dapur MBG di lokasi saat dirinya tiba. Ia menyebut, hal itu menimbulkan kekecewaan karena sebagai penanggung jawab, kepala dapur semestinya berada di tempat untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai prosedur.
Baca juga: Wagub Pimpin Rapat Bahas Solusi Pembayaran Tanaman Tanam Tumbuh di Proyek Tol Padang Tiji–Seulimeum
“Saat itu kepala dapur MBG tidak ada di tempat. Beberapa saat kemudian kepala MBG sampai, makanya saya hantam. Sekitar empat kali kalau tidak salah. Tidak kena semua, mungkin hanya sedikit yang kena,” ujarnya.
Wakil bupati menegaskan, aksinya tersebut bukan karena alasan pribadi, melainkan bentuk kekecewaan terhadap kinerja yang dinilai lalai dan tidak bertanggung jawab dalam menjalankan program pemerintah.
“Dia tidak bertanggung jawab di tempat dapur tersebut. Sebagai kepala dapur wajib standby di lokasi. Beda dengan dapur MBG di Gampong Mesjid Trienggadeng, di sana bersih dan rapi. Kalau di Sagoe, seperti dapur pura-pura begitu, tidak standar kalau kita lihat,” tegas Hasan.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah dasar dengan menyediakan makanan siap saji setiap hari. Dapur MBG di setiap kecamatan menjadi pusat pengolahan sebelum makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Kasus dugaan pemukulan ini sebelumnya mencuat setelah Kepala Dapur MBG Gampong Sagoe, Muhammad Reza, melaporkan bahwa dirinya mendapat perlakuan kasar dari Wakil Bupati Hasan Basri. Dalam keterangan yang diterima media, Reza mengaku dipukul lima hingga enam kali di bagian kepala saat hendak menyalami sang wakil bupati.
Reza juga menyebut, peristiwa tersebut terjadi di hadapan para relawan dapur yang tengah melakukan proses pemorsian makanan. Ia menilai, tudingan soal makanan basi tidak berdasar karena seluruh proses pengemasan dilakukan sesuai petunjuk teknis (juknis) yang mewajibkan makanan didinginkan terlebih dahulu selama 4–6 jam sebelum dikirim ke sekolah untuk mencegah cepat basi.
Akibat peristiwa tersebut, Reza menjalani pemeriksaan kesehatan dan visum di rumah sakit setempat. Sementara itu, Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Pidie Jaya, Muhammad Ahlul Udri, menyebut pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian dan ke Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN di tingkat pusat.










