PUNCA.CO – Kisah tragis menimpa seorang siswi SMP di Banda Aceh yang dilaporkan tidak pulang ke rumah selama tiga malam. Tak disangka, di balik hilangnya ia dari pantauan keluarga, gadis belia ini justru menjadi korban perlakuan tak senonoh oleh sekelompok remaja laki-laki.
Peristiwa memilukan ini terjadi pekan lalu. Berawal dari ajakan teman untuk bermain, korban kemudian ikut bersama sejumlah remaja lainnya. Tiga malam lamanya, gadis ini tidak kunjung kembali ke rumah, membuat keluarganya cemas luar biasa.
Baca juga: Selundupkan Moge dan Satwa Via Laut, Oknum TNI AL di Aceh Ditangkap
Hingga akhirnya, pada Rabu, 11 Juni 2025, ia ditemukan oleh petugas kepolisian dalam kondisi lemah dan trauma di kawasan Peunayong, Banda Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah menyebut kasus ini bukan hanya soal kriminal, tetapi juga darurat sosial yang harus segera ditangani bersama.
“Saya sangat sedih dan prihatin. Ini tragedi yang menyayat hati, tidak boleh terjadi lagi. Ini bukan sekadar kasus, ini alarm besar bagi kita semua,” ujar Irwansyah, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, kasus ini menunjukkan betapa rentannya remaja Banda Aceh dari pengaruh buruk lingkungan, terutama ketika berada di luar rumah pada malam hari tanpa pengawasan. Irwansyah meminta agar Pemko Banda Aceh segera menerapkan jam malam bagi pelajar sesuai aturan yang diterbitkan.
Dirinya juga sepakat jika Banda Aceh meniru langkah yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Jam malam bukan untuk mengekang, tapi untuk menyelamatkan. Anak-anak sekolah seharusnya malam hari berada di rumah, beristirahat, bukan keluyuran tanpa arah,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Irwansyah juga mendorong agar orang tua, keuchik hingga dinas terkait mengambil peran aktif. Ia meminta pemerintah gampong memperketat pengawasan, terutama terhadap rumah kosong atau bangunan yang rawan disalahgunakan.
“Pantau rumah-rumah kosong, bangunan baru, pastikan tidak dipakai untuk kegiatan mencurigakan. Orang tua juga wajib tahu ke mana anaknya pergi malam-malam. Jangan lengah,” ujarnya.
Begitu juga dengan Satpol PP-WH meningkatkan patroli malam dan ketegasan dalam menertibkan aktivitas malam hari yang tidak jelas tujuannya.
“Kalau nongkrongnya tidak jelas, bubarkan. Ini bukan semata penindakan, tapi pencegahan agar tidak ada lagi anak yang jadi korban,” tegas Irwansyah.