PUNCA.CO – Setiap jemaah haji Aceh tahun ini akan menerima biaya hidup atau living cost sebesar 750 Riyal Arab Saudi (SAR), setara sekitar Rp3.030.000.
Penyerahan simbolis dana tersebut dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh pada Rabu (15/5/2025).
Deputi ISE Bank Syariah Indonesia (BSI), Sandi Rahmad, menyerahkan total dana living cost dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kepada Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, yang kemudian kembali diserahkan kepada BSI untuk didistribusikan langsung kepada jemaah saat di Asrama Haji Embarkasi Aceh.
“Living cost ini bersumber dari setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) jemaah sendiri, dan akan dibagikan saat mereka tiba di asrama sesuai dengan jadwal keberangkatan masing-masing,” jelas Azhari.
Menurutnya, dana ini diharapkan bisa membantu kebutuhan jemaah selama berada di Tanah Suci. Setiap jemaah akan menerima amplop berisi uang tunai dalam pecahan 1 lembar SAR 500, 2 lembar SAR 100, dan 1 lembar SAR 50.
Sandi Rahmad menyebutkan, total dana living cost yang disalurkan untuk jemaah haji Aceh mencapai 3.301.500 SAR. Meski BPKH secara nasional bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), namun di Aceh, proses distribusi dilakukan oleh BSI sebagai mitra lokal.
“Penyaluran dilakukan oleh BSI karena BRI tidak beroperasi di Aceh. Jadi kami yang diberi amanah untuk menyalurkan dana ini ke jemaah,” ujar Sandi.
Selain living cost dari BPKH, jemaah haji asal Aceh juga akan menerima dana kompensasi wakaf dari Baitul Asyi saat mereka berada di Makkah. Dana tahunan ini menjadi keistimewaan tersendiri bagi jemaah Aceh sebagai bentuk manfaat dari wakaf yang dikelola khusus untuk jemaah asal Tanah Rencong.
“Semoga seluruh jemaah bisa menggunakan dana tersebut sebaik-baiknya dan menjalankan ibadah haji dengan lancar,” harap Azhari.
