PUNCA.CO – Pencarian Muhammad Hanifa (17), remaja asal Desa Batee Linteung, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, yang dilaporkan hanyut di Sungai Krueng Aceh terus dilakukan dengan intensitas tinggi.
Memasuki hari ketiga, keberadaan Hanifa masih belum diketahui meskipun berbagai upaya pencarian telah dilakukan.
Hanifa dinyatakan hilang sejak Rabu (15/1/2025) pukul 14.20 WIB, setelah hanyut di Sungai Krueng Aceh, tepatnya di kawasan Desa Lamsiteh Cot, Kecamatan Kuta Malaka.
Peristiwa ini telah menggerakkan tim gabungan dari SAR, BPBD Aceh Besar, relawan, masyarakat, hingga keluarga korban untuk bahu-membahu mencari keberadaan Hanifa.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil menjelaskan bahwa tim pencarian tidak hanya mengandalkan penyisiran manual melalui darat dan sungai, tetapi juga menggunakan teknologi drone untuk memperluas jangkauan pencarian.
“Hari ini kami memperluas area pencarian menggunakan drone hingga ke kawasan Jembatan Pango di Banda Aceh. Namun, hingga pukul 18.30 WIB, hasilnya masih nihil,” ujar Ridwan, Jumat (17/1/2025).
Menurutnya, upaya ini akan terus dilakukan dengan strategi yang lebih optimal keesokan harinya.
Penyisiran tidak hanya berfokus di sekitar lokasi terakhir korban terlihat, tetapi juga menyasar titik-titik potensial lain di sepanjang aliran sungai.
“Kita akan lanjut lagi besok, kita tak dapat melakukan operasi malam hari karena memperhatikan keselamatan tim,” pungkasnya.