Punca.co – Visi dan misi dalam pemilihan kepala daerah memang memainkan peran penting dalam mempengaruhi persepsi publik, terutama dalam menanamkan harapan dan keinginan yang selaras dengan aspirasi rakyat. Dalam konteks Aceh, visi pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah yang mengedepankan program Syiah Kuala Islamic Center adalah bagian integral dari upaya untuk mewujudkan Aceh yang Islami, maju, bermartabat, dan berkelanjutan.
Syiah Kuala Islamic Center, sebagai proyek besar, bukan hanya memiliki dimensi keagamaan dan budaya, tetapi juga potensi dalam pengembangan ekonomi, pariwisata, dan sosial. Jika terwujud, ini dapat menjadi pusat manasik haji, pusat peradaban Islam di Aceh, serta destinasi wisata yang menarik baik dari sisi sejarah maupun agama. Dampaknya terhadap investasi, lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan daerah juga menjadi alasan kuat mengapa program ini sangat penting.
“Ini sebuah terobosan yang cukup menarik untuk bikin arah pembangunan Aceh lebih tegas untuk membangun peradaban Islam yang lebih baik.” Jelas Dr. Usman Lamreung.
Menurut-nya hal ini dapat memberi warna tegas untuk Aceh yang lebih islami dan modern. Seperti diimpikan oleh mayoritas masyarakat Aceh..
Mengenai realisasi program ini, dukungan politik memang menjadi kunci. Dengan calon wakil gubernur yang berasal dari partai yang memiliki pengaruh kuat, proses komunikasi politik dan koordinasi lintas kementerian serta lembaga pemerintah pusat pasti dapat berjalan lebih lancar. Dengan dukungan APBN dan investasi, peluang untuk merealisasikan Syiah Kuala Islamic Center cukup besar, terutama jika dapat meyakinkan pemerintah pusat tentang urgensi dan manfaatnya bagi Aceh.
” Pasangan ini punya hal itu, jadi program tersebut punya peluang besar bisa di realisasi-kan nantinya.” Tutup-nya.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kemampuan pasangan calon untuk menjaga komunikasi efektif dengan berbagai pemangku kepentingan dan memastikan bahwa visi tersebut dapat diterjemahkan ke dalam program yang terukur dan realistis.
